17 Februari 2010

MUSIBAH

oleh : HASHIM AHMAD



Kerosakan alam lumrahnya mengakibatkan kerugian bagi manusia.



MUTAKHIR ini kita selalu saja mendengar berita tentang musibah (bencana) yang berlaku di serata dunia. Alam seolah-olah begitu murka dengan keserakahan umat manusia yang dengan rakus mengeksploitasinya tanpa henti.
Mengapakah musibah selalu saja menimpa kita? Mungkin kita akan menemukan banyak pendapat mengapa ini terjadi.
Ahli geologi akan mengatakan: "Ini hanya peristiwa alam biasa". Para dukun pula akan mengatakan

: "kejadian-kejadian tersebut adalah penanda pergantian zaman".
Namun semua yang demikian adalah pendapat saja. Dalam pandangan al-Quran, musibah-musibah adalah merupakan ketentuan (takdir) yang telah digariskan oleh Allah SWT.
Firman Allah SWT yang bermaksud: Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang yang beriman harus bertawakal. (at-Taubah: 51).
Pada ayat ini, Allah menegaskan bahawa setiap peristiwa yang terjadi semuanya telah digariskan Allah. Dan hanya kepada Allah, kita berlindung.
Mengapakah Allah menimpakan bencana kepada umat-Nya, umat yang mengimani dan menyembah-Nya dalam ajaran yang benar dan hak? Mengapa bukan orang-orang kafir saja ditumpaskan dengan bencana?
Jawabnya adalah kerana di sebalik setiap takdir, pastilah terdapat makna yang tersembunyi. Ini termasuklah dalam beberapa musibah yang melanda kita. Dan bagi yang tertimpa musibah, setidak-tidaknya dapat memetik hikmah atas apa yang menimpa mereka.
Mereka yang lolos dari bencana adalah orang-orang yang beruntung kerana masih sempat ditegur oleh Allah SWT. Mereka yang lolos masih diberi kesempatan oleh Allah untuk memperbaiki kualiti ketakwaan, keimanan dan hidupnya.
Mereka masih sempat meminta keampunan kepada Allah atas segala kesalahan yang mereka lakukan serta berbuat kebajikan sepanjang sisa hidupnya untuk menghapuskan dosa.
Sesungguhnya, bencana menjadi teguran bagi mereka yang selamat, demikian pula bagi mereka yang berada jauh dari tempat kejadian. Orang-orang yang tidak terkena bencana, mendapatkan cubaan dari kesan bencana. Mereka yang selamat (senang) berkewajipan menolong yang kepayahan. Mereka yang hidup berkewajipan menyelenggara-kan jenazah bagi yang meninggal.
Mereka yang masih memiliki banyak harta, berkewajipan memberi makanan dan pakaian serta menolong dengan segenap kemampuan kepada mereka yang kehilangan segalanya. Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: Barang-siapa melepaskan kesusahan seorang muslim dari kesusahan dunia, Allah akan melepaskan kesusahannya pada hari kiamat; barang siapa memudahkan seorang yang mendapat kesusahan, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat; dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan akhirat; dan Allah selalu akan menolong hambanya selama ia menolong saudaranya. (riwayat Muslim).
Dalam hadis yang lain Nabi SAW bersabda yang bermaksud: Hak seorang Muslim atas seorang Muslim yang lain ada enam. Di antara para sahabat ada yang bertanya: Apa saja ya Rasulullah? Baginda menjawab: Bila kamu berjumpa dengannya ucapkan salam. Jika ia mengundangmu, penuhilah. Jika ia meminta nasihat kepadamu, nasihatilah. Jika ia bersin dan memuji Allah hendaknya kamu mendoakannya, dan jika ia sakit jenguklah, dan jika ia mati hantarkanlah jenazahnya…. (riwayat Muslim)
Bencana juga adalah teguran Allah kepada orang-orang beriman yang lalai menjalankan perintah-Nya. Kita selalu saja tidak dapat memperbaiki diri, sikap dan perbuatan. Padahal bencana yang terjadi ini adalah akibat dari perbuatan dan helah kita sendiri sebagai bangsa.
Jika alam di negeri kita rosak, siapakah yang merosakkannya? Tentu kita sendiri yang menjadi puncanya.
Firman Allah SWT yang bermaksud: Telah nampak kerosakan didarat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (ar-Rum: 41).
Adapun bagi kita semua, rentetan musibah yang terjadi hendaklah menjadi tazkirah (pengingat) bahawa bencana tersebut dapat terjadi ditempat kita jika Allah SWT menghendaki.
Seharusnyalah kita selalu berdoa, bertaqarrub dan beristighfar semoga Allah SWT selalu menganugerahkan keselamatan dan keampunan bagi kita semua.
Peringatan daripada Allah yang berupa bencana menunjukkan Allah masih sayang kepada hamba-hamba-Nya dan menghendaki mereka untuk kembali ke jalan yang diredai-Nya.
Sesungguhnya, kerosakan alam selalu mengakibatkan kerugian bagi warga di sekelilingnya, terutama rakyat kecilnya.
Siapa yang lebih kuat harus melindungi yang lemah. Siapa yang berkemampuan harus menolong yang sedang dalam kesusahan dan siapa yang selamat harus bersedia menolong yang terkena musibah.
Kita semestinya merasa takut jika tidak menolong, padahal kita mampu. Kita semestinya merasa malu kepada Allah jika tidak membantu mereka yang sedang kesusahan, padahal kita sedang banyak memiliki kelonggaran.
Dengan berbuat demikian, maka umat akan bersatu dan kesatuan umat Islam akan semakin kukuh selepas berlalunya bencana. Sedarlah bahawa selalu ada hikmah di balik setiap kejadian yang tampak mengerikan.
Sesungguhnya, bencana merupakan ujian bagi umat Islam.

0 ulasan:

Catat Ulasan

aku harap, sape2 nak bagi komen 2 bagi komen yg beradab k..cz aku xsuka org yg biadap.

Related Posts with Thumbnails

renungan bersama...

kata hikmah sayyidina abu bakar as-siddiq RA


Orang yang bakhil itu tidak akan terlepas daripada salah satu daripada 4 sifat yang membinasakan, iaitu:
· Ia akan mati dan hartanya akan diambil oleh warisnya, lalu dibelanjakan bukan pada tempatnya.
· Hartanya akan diambil secara paksa oleh penguasa yang zalim.
· Hartanya menjadi rebutan orang-orang jahat dan akan dipergunakan untuk kejahatan pula.
· Adakalanya harta itu akan dicuri dan dipergunakan secara berfoya-foya pada jalan yang tidak berguna.

kata hikmah sayyidina umar al-khattab ra


· Orang yang banyak ketawa itu kurang wibawanya.
· Orang yang suka menghina orang lain, dia juga akan dihina.
· Orang yang menyintai akhirat, dunia pasti menyertainya.
· Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.

kata hikmah sayyidina usman ibnu affan ra

Antara tanda-tanda orang yang bijaksana itu ialah:
· Hatinya selalu berniat suci
· Lidahnya selalu basah dengan zikrullah
· Kedua matanya menangis kerana penyesalan (terhadap dosa)
· Segala perkara dihadapainya dengan sabar dan tabah
· Mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia.

kata hikmah sayyidina ali karamullah hu wajhah ra


· Tiada solat yang sempurna tanpa jiwa yang khusyu'.
· Tiada puasa yang sempurna tanpa mencegah diri daripada perbuatan yang sia-sia.
· Tiada kebaikan bagi pembaca al-Qur'an tanpa mengambil pangajaran daripadanya.
· Tiada kebaikan bagi orang yang berilmu tanpa memiliki sifatwarak (memelihara diri dan hati- hati dari dosa).
· Tiada kebaikan mengambil teman tanpa saling sayang-menyayangi.

· Nikmat yang paling baik ialah nikmat yang kekal dimiliki.
· Doa yang paling sempurna ialah doa yang dilandasi keikhlasan.
· Barangsiapa yang banyak bicara, maka banyak pula salahnya,siapa yang banyak salahnya, maka hilanglah harga dirinya,siapa yang hilang harga dirinya, bererti dia tidak warak.Sedang orang yang tidak warak itu bererti hatinya mati.